wood

29. Thursday

Bunga Angin (Windflower)

Pada awal musim semi, sekitar bulan Maret dan April, hamparan hutan tertutupi dengan taburan putih. Di semak-semak yang masih gundul, bunga menutupi tanah. Tangkai-tangkai yang ramping menopang bunga-bunga putih lembut di atas dedaunan yang rontok pada musim gugur sebelumnya. Bunga-bunga itu bergoyang perlahan terkena hembusan angin. Itulah bunga angin atau windflower (Anemone Nemorosa).

Windflower dalam bahasa Jerman biasa disebut das Buschwindröschen. Bunga ini berasal dari keluarga Ranunculaceaea dan genus Anemonoida. Dari buku Pflanzenkundenya Elisabeth Ewald, aku baca bahwa cabang dan ranting tanaman ini ujungnya tumbuh secara horizontal di tanah. Pada tahun sebelumnya, unsur hara disimpan di dalam rimpang. Ketika tanah sudah tidak beku lagi, kuncup bunga segera muncul. Sepertinya, windflower ini banyak jenisnya. Tetapi yang kutemukan di hutan sekitar sini adalah windflower putih yang mirip seperti bintang ini saja.

Windflower sangat sensitif terhadap angin dan udara basah. Ketika mendung atau malam hari, bunga ini menutup dan menunduk. Jika sedang berjalan-jalan di hutan, aku sengaja berlama-lama memandangi karpet windflower ini. Bunga ini juga tidak bertahan lama. Begitu musim panas segera datang dan hutan menjadi rimbun, maka bagian yang ada di atas tanah akan mati, hanya rimpangnya yang bertahan hingga musim dingin nanti. Akupun memetik beberapa tangkai untuk dikeringkan dan ditempel di jurnal.