wood

28. Thursday

Cerita Resep 3: Kue Kering Kelapa untuk Hari Raya

Hari sedang mendung dan awan gelap menutupi langit. Di seberang, pohon cherry liar bergoyang-goyang ditiup angin, membuat kelopak bunga cherry yang sedang mekar berguguran. Seperti hujan salju yang tak basah. Melihat pemandangan ini dari jendela dapur, aku bergegas turun dan keluar menuju kebun. Kelopak-kelopak bunga cherry di kebun pun berguguran ditiup angin seperti pohon cherry liar yang tadi kulihat. Aku berdiri dibawahnya dan menikmati hujan bunga itu sebentar.

Hari masih pagi dan pikiranku melayang ke Indonesia. Keluarga dan teman-teman sudah pada sibuk menyiapkan kue hari raya. Aku seharusnya sudah mulai membuat kue kering juga mengingat hari raya tidak lama lagi. Aku berencana memberikan kue untuk Hamiyah agar dibawanya pulang kampung ke Turki dan untuk kubawa ke mesjid agar bisa dibagikan selepas sholat Ied nanti. Tetapi aku belum punya ide kue apa yang akan kubuat. Ada keinginan untuk membuat kue nastar, tetapi aku sedang malas membuat selai. Lalu aku membuka-buka buku resep kue ibuku. Kulihat ada resep kue kelapa. Kue ini termasuk kue kering kesukaanku saat hari raya. Setelah membaca bahan dan caranya yang termasuk mudah, aku pun akhirnya memutuskan untuk membuat kue kelapa hari ini.

Di tempat penyimpanan bahan makanan aku memeriksa apakah aku punya semua bahannya. Alhamdulillah, semua tersedia. Kemudian aku menimbang dan menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dan mulai membuatnya. Seratus gram mentega dan juga seratus gram gula halus aku mixer di dalam mangkuk sampai agak putih, kemudian aku masukkan dua kuning telur yang sebelumnya sudah kupisahkan dari putihnya. Aku mixer kembali sampai tercampur rata dan aku matikan mixernya. Seratus lima puluh gram terigu aku campur bersama satu sendok teh baking powder dan setengah sendok teh soda kue di dalam ayakan. Campuran ini aku ayak di atas gula, mentega dan telur yang tadi aku mixer. Kemudian lima puluh gram kacang kenari dan tujuh puluh lima gram kismis aku masukkan juga ke dalam mangkuk. Barulah aku aduk rata semua campuran ini dengan menggunakan spatula, bukan mixer lagi. Aku aduk perlahan sampai semua bahan bersatu dengan baik.

Setelah adonan kue kering siap untuk dibentuk, aku memanaskan oven sekitar seratus lima puluh derajat. Loyang kue aku alasi dengan kertas roti. Kemudian kelapa parut yang dikeringkan aku letakkan di atas mangkok kecil. Sampai di tahap ini aku lupa apakah adonan boleh dipulung dengan tangan atau menggunakan sendok. Aku lalu menelepon ibuku dan bertanya. Berhubung ibuku sedang sholat maka kakakku Rini yang mengangkat teleponnya. Dia pun menjelaskan bahwa adonan lebih baik dibulatkan dengan bantuan sendok secara dan jangan dipulung dengan tangan agar tidak bantat dan mengembang dengan baik nanti di oven. Aku mengikuti arahan kakakku dan mulai membentuk bulatan secara perlahan dengan bantuan sendok. Setelah itu bulatan ini aku gulingkan ke dalam kelapa kering. Kemudian aku menyusun bulatan-bulatan ini di atas loyang. Setelah penuh barulah aku masukkan ke dalam oven yang sudah panas.

Sekitar dua puluh menit kemudian rumah dipenuhi dengan aroma mentega dan kelapa. Aku memeriksa ke dalam oven dan melihat bola-bola kecil tadi sudah mengembang menjadi kue berbalut kelapa yang berwarna keemasan. Loyang kuangkat dan oven kumatikan. Kuenya aku susun di atas piring untuk nanti kumasukkan ke dalam toples setelah dingin. Aku mengirimkan foto kue kering kelapa ini kepada ibu dan kakakku. Kata kakakku kuenya besar-besar sekali. Ya, memang biasanya kami membuat kue ini dengan ukuran kecil-kecil.

Malamnya aku dan suami mencicipi kue ini dan rasanya lezat sekali. Maa syaa Allah. Suami bertanya kepadaku berapa keping yang harus dia makan. Tentu saja aku jawab seberapa banyak yang dia mau. „Tetapi kalau aku makan beberapa keping, nanti aku tidak bisa makan berat lagi untuk makan malam“, ujarnya. Aduh, dasar orang Jerman. Kalau aku makan berapa keping kue pun tetap sanggup makan berat. Hihi. Akhirnya ia kuberi satu keping saja. Aku tidak mau menu makan malam yang sudah kusiapkan untuknya harus kusimpan ke dalam lemari es.