wood

27. Wednesday

Ketika Harga Bahan Pangan Naik

Pandemi, perang, kebijakan politik yang tidak tepat dan inflasi membuat harga-harga bahan pangan hampir semua naik. Dari minyak goreng, beras dan lain-lain. Sebagai seorang istri atau ibu yang mengatur keuangan rumah tangga, kadang-kadang tentu kita cemas. Total belanja rumah tangga menjadi berlipat. Tetapi sebagai muslim yang baik, sebaiknya kita berusaha semaksimal mungkin untuk tidak mengeluh dan menerima dengan lapang dada (walaupun itu memang cukup sulit).

Kali ini aku akan menuliskan beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menyikapi bagaimana menghadapi kenaikan harga barang. Secara agama, bagi yang rutin mengikuti kajian agama Islam, sepertinya hal ini juga sering dibahas dalam kajian belakangan ini. Bisa juga kita baca-baca ulang di website sunnah. Aku hanya menuliskan beberapa nasehat yang aku ingat. Yang pertama tentulah kita harus tetap bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala karena Allah akan selalu memberikan jalan keluar bagi orang yang bertakwa. Selanjutnya kita juga harus bersabar, bersyukur dan perbanyak istighfar. Yang paling penting kita tidak meninggalkan sedekah, walaupun dalam kondisi sempit. Justru sedekah di waktu sempit memiliki banyak keutamaan. Dan terakhir tentulah kita harus tawakkal, melakukan segala usaha yang halal dan menyandarkan hasilnya kepada Allah semata.

„Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memeberikan jalan keluar, dan memberinya rezeky dari arah yang tidak disangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.“
(QS. Ath Thalaaq: 2-3)

Selain meningkatkan keimanan, ada beberapa hal yang bisa kita perhatikan tentang bagaimana menyikapi kenaikan harga bahan pangan menurut pengalaman aku sendiri. 1. Belanjalah dengan perut kenyang. Mungkin yang satu ini berlaku di luar bulan Ramadhan. Penelitian dan pengalaman aku sendiri mengatakan bahwa kita cenderung berbelanja lebih banyak di saat perut sedang lapar. Melihat apa-apa saja sepertinya kita jadi ingin membelinya. Makanlah di rumah terlebih dahulu sebelum berbelanja. Ini juga menghindari kita membeli makan di luar saat kelelahan selepas belanja.

2. Berbelanja di pasar tradisional saat sore hari. Berbelanja pada sore hari akan lebih hemat ketimbang belanja di pagi hari. Penjual biasanya memberikan harga yang lebih murah karena mereka akan pulang. Bahkan tidak jarang mereka memberikan jualan mereka secara gratis.

3. Buatlah daftar dan jadwal belanja. Daftar belanjaan akan membantu kita untuk membeli apa yang kita perlukan, bukan apa yang kita lihat menarik saat kita belanja. Sementara itu, jadwal belanja membantu kita agar tidak berulang kali pergi ke supermarket atau pasar dan pulang dengan tambahan belanjaan lain yang sebenarnya tidak begitu perlu.

4. Mulailah berkebun. Tidak perlu menunggu untuk memiliki lahan yang besar untuk berkebun. Mulailah dari tanaman yang mudah dirawat dan tanam di dalam pot jika tidak memiliki halaman. Walaupun beberapa pot kangkung, cabai atau bahkan hanya rempah-rempah seperti kunyit, jahe dan daun pandan, akan mengurangi pengeluaran belanja. Ditambah lagi kita bisa bersedekah jika tetangga juga memerlukannya.

Menanam cabai dan tomat di dalam pot juga bisa.

5. Makanlah makanan yang sedang musim. Jika sedang musimnya, biasanya harga sayur dan buah menjadi murah. Manfaatkanlah hal ini dengan sebaik-baiknya. Susun menu harian berdasarkan bahan pangan yang banyak terdapat di pasar.

6. Membuat variasi dari makanan yang bersisa. Sebelum memasak menu hari ini, periksalah makanan yang bersisa dari kemarin dan gunakan untuk menu selanjutnya.

Pempek dari nasi yang berlebih.

7. Kurangi pembelian makanan dan jajan dari luar. Saat ini, tidak keluar rumah dan dari rumah saja, kita bisa memesan aneka makanan dan jajanan. Sesungguhnya inilah pemborosan paling besar. Jika sedang banyak rezeky dan berniat membantu dagangan teman, sesekali tentu tak mengapa. Tetapi jika hanya ingin memenuhi selera, lebih baik dihindari. Masak sendiri akan jauh lebih hemat.

8. Perbanyak makan sayur hijau. Semahal-mahalnya harga bahan pangan, sayur akan lebih murah ketimbang bahan pangan lainnya. Selain lebih hemat, makan lebih banyak sayur tentu membuat kita lebih sehat. Saat menuliskan ini aku tiba-tiba membayangkan sepiring tumis kangkung.

9. Pergunakan imajinasi untuk membuat makanan sederhana menjadi tampak menarik. Sebenarnya banyak sekali makanan yang bisa kita buat dari bahan yang mudah didapat, murah dan tentu saja bergizi. Penyusunan akhir di atas piring juga penting untuk menggugah selera.

Gethuk ubi yang dibentuk menarik.

10. Pakailah koleksi peralatan makan kesukaan kita. Ketimbang hanya menyimpannya di dalam lemari dan menunggu tamu datang, sebaiknya gunakanlah piring dan gelas cantik yang kita punya untuk makan sehari-hari. Piring dan gelas yang cantik akan membuat kita lebih berbahagia saat makan walaupun hanya menu sederhana. Cobalah!

11. Ubi dan pisang adalah kunci. Tidak melulu nasi dan terigu. Dari kedua bahan pangan ini dan turunannya (seperti tapioka) kita bisa membuat banyak sekali variasi makanan yang mengenyangkan dan bergizi (termasuk mie bebas gluten). Dan menurut pengalamanku harga keduanya tidak pernah melambung tinggi. Baiklah, pisang kepok yang besar dan bagus agak mahal, sekitar dua puluh ribuan per sisir. Tetapi banyak lagi jenis pisang lain yang tidak kalah lezat dan masih murah.

Sajikan makanan dari bahan sederhana dengan hiasan buah atau sayur yang sedang musim, letakkan di atas piring cantik kesukaan.

12. Pelajarilah hobi baru. Kertimbang menonton artis atau selebgram dan gaya hidup mewah yang mereka pamerkan, pelajarilah hobi baru yang lebih bermanfaat buat kita pribadi. Memasak, berkebun, menjahit, mengeringkan makanan, belajar bahasa dan lain-lain. Di zaman yang semakin sulit ini, daripada selamanya menjadi konsumen lebih baik belajar untuk menjadi produsen bagi diri pribadi terlebih dahulu. Ketrampilan- ketrampilan dasar yang aku sebutkan tadi akan selalu berguna sampai kita tua. Jendela informasi juga semakin banyak dan memudahkan kita untuk belajar.

13. Terakhir, ubahlah gaya hidup. Masih tergiur dengan kehidupan para artis dan selebgram dengan segala kemewahannya? Ayolah, ubah gaya hidup kita. Hidup lebih sederhana akan membuat kita lebih tenang. Bahkan menurutku tidak masalah kita dijauhi teman-teman yang tidak mendukung perubahan kita ke arah yang lebih positif. Karena tahun-tahun ini adalah tahun-tahun di mana kita bertahan..