wood

26. Saturday

Awal Musim Panas

Saat menuliskan ini, aku sedang berada di bawah pohon oak berusia kurang lebih seratus tahun. Menikmati semilir angin musim panas yang bergemerisik di padang ilalang sekitarku. Lebah-lebah sesekali melintas tenang sambil berdengung kecil. Burung-burung bersiul-siul gembira. Ya, akhirnya kami bisa berpiknik lagi. Udara semakin menghangat dan matahari bersinar cerah. Suhu bisa mencapai 35°C. Kelembapan yang rendah dan suhu yang tinggi membuat siapa saja hanya ingin duduk atau rebahan tanpa beraktivitas berat. Musim panas telah datang yang walaupun terlambat, menggantikan musim semi yang terasa sangat singkat.

Seiiring hari yang semakin hangat, sepertinya pandemi mulai berakhir di sini. Orang-orang tidak perlu bermasker lagi kecuali di ruangan tertutup. Restoran dan semua toko kembali buka dan penuh dengan pelanggan. Di pusat kota banyak kerumunan dan tidak ada yang melarang. Jam malam juga sudah tidak berlaku lagi. Rasanya cukup aneh. Sudah lama sekali aku tidak menyaksikan pemandangan seperti ini di kota. Tapi sebagai perempuan introvert, alih-alih merasa bahagia, aku malah merasa kurang nyaman. Bukan berarti aku tidak senang dengan berakhirnya pandemi, tetapi yang kumaksud adalah aku kurang suka berada di keramaian. Itulah sebabnya sekarang aku di sini, di tengah padang ilalang dan menggelar karpet kotak-kotak di bawah pohon oak tua. Memilih menghabiskan waktu dengan membaca atau sekedar tiduran di alam ketimbang duduk-duduk menghabiskan waktu di cafe. Alhamdulillah dari rumah jika mau ke pusat kota dan ke tempat yang jauh dari kerumunan sama-sama dekat.

Musim semi lalu bisa dibilang aku cukup sibuk. Menanam benih di kebun, mengumpulkan kompos, membereskan sisa-sisa kayu, mencuci serta menyimpan baju-baju musim dingin dan membersihkan rumah secara menyeluruh. Rasanya lega sekali bisa membuka semua jendela lagi tanpa khawatir hawa dingin masuk membekukan rumah. Sekarang saatnya menikmati musim panas. Menghabiskan lebih banyak waktu untuk berada di luar rumah, menikmati cahaya matahari. Apakah itu berarti blogku akan kosong lagi sampai musim dingin seperti tahun lalu? Harapannya tentu tidak. Hihi.

Di bawah pohon oak.