wood

26. Sunday

MASA-MASA LOCKDOWN DI JERMAN

Sebagai perempuan rumahan, aku merasa masa karantina ini tidak ada bedanya dengan waktu lainnya. Intinya aku tetap menghabiskan hari-hari di rumah saja.

Di awal masa pandemic corona, aku banyak membaca berita seputar perkembangan virus ini baik di Jerman maupun di Indonesia. Lama-kelamaan aku merasa stress sendiri dan akhirnya mengurangi waktu untuk membaca berita tersebut. Aku fokuskan untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat dan tidak membuat hati gelisah.

Qadarullah, masa kedatanganku kemarin ke Jerman dekat sekali dengan masa lockdown. Terlambat sehari saja aku tidak bisa masuk Jerman dan suami pun entah bagaimana nasibnya di Indonesia karena visanya juga terbatas. Semuanya sudah diatur Allah. Alhamdulillah.

Begitupun, tidak mengurangi rasa sedihku tiap kali ingat tentang Indonesia. Bagaimana keluarga, kerabat dan teman-teman ku di sana? Banyak yang curhat juga ekonominya semakin sulit. Do'a dan tawakkal. Hanya itu yang bisa kulakukan. Suami dan keluarga suami juga terus menanyakan kabar Indonesia dariku. Memang tidak banyak berita tentang Indonesia kali ini. Hampir semua negara punya kesulitan masing-masing.

Di Jerman, sekolah juga tutup. Mesjid, gereja dan toko-toko juga tutup. Hanya supermarket atau toko bahan makanan dan apotik yang boleh buka. Itupun yang boleh masuk hanya satu orang dan harus jaga jarak. Yang mengherankan, barang yang paling banyak dibeli adalah tissue toilet. Bukannya bahan makanan, malah mikirin tissue toilet. Aku tidak habis pikir. Beberapa kali di radio aku mendapatkan pengumuman dari supermarket supaya orang datang untuk mengambil bahan makanan yang tidak terjual daripada dibuang. Lagi-lagi, aku ingat tentang keluarga, kerabat dan teman di Indonesia.

Entah sampai kapan musibah corona ini berlalu. Entah kapan juga aku bisa pulang kembali ke Indonesia. Pasti banyak hikmah di balik semua ini. Semoga semuanya membuat kita semakin dekat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Aamiin.

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. An Nasyr: 5) Allah pun mengulanginya lagi:
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. An Nasyr: 6)