wood

26. Tuesday

Malam-malam Panjang di Musim Dingin

Di awal musim dingin, aku merasa lelah lebih cepat. Matahari yang terbit lebih lama dan tenggelam lebih cepat membuatku sedikit gelisah. Sekitar pukul empat sore matahari sudah pergi dan akan kembali lagi menjelang jam sembilan pagi. Sebagai anak tropikal yang di hidup di negara berada tepat di garis ekuator, aku terbiasa dengan siang dan malam yang seimbang.

Maka di awal musim dingin aku pun tidur lebih cepat dan bangun lebih lama. Bayangkan aku tidur sekitar pukul tujuh malam dan bangun pukul tujuh pagi namun Subuh juga masih lama lagi datangnya. Dan itupun aku masih mengantuk. Aku heran bagaimana suamiku bisa tidur lebih lambat daripada aku tetapi selalu bangun pukul empat pagi.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang membuat tubuh manusia bisa beradaptasi dengan kondisi di sekitarnya. Tidak lama akupun terbiasa dengan kegelapan malam-malam panjang ini. Bersyukur sekali bisa merasakan musim dingin. Orang yang menggerutu terhadap musim dingin hanya orang yang belum mengetahui tentang keutamaannya.

"Ghonimah baridah adalah puasa di musim dingin." (HR. Tirmidzi no. 797)

Memang, tidak mudah untuk menaklukkan rasa malas untuk mandi maupun berwudhu saat hari sedang dingin sekali. Awal tinggal di sini rasanya ingin menangis setiap kali mau ke kamar mandi. Rasanya ingin tetap berada di bawah selimut tebal hangat saja meski pagi sudah tiba. Padahal air panas dan penghangat ruangan sudah tersedia. Tidak perlu capek-capek memanaskan tungku dan mencairkan salju seperti orang zaman dahulu. Kurang bersyukur sekali aku.

Jam tujuh pagi di musim dingin.

Dari tulisan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal di websitenya Rumaysho, aku menemukan banyak sekali kalimat-kalimat ulama tentang keutamaan musim dingin. Beberapa aku lampirkan di sini dengan sedikit ilustrasi. Semoga bisa menjadi penyemangat. Ibuku bilang di Medan juga hari sedang dingin. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberikan kita kemudahan dalam menghadapi musim dingin ini.

Hal yang paling kusuka di malam panjang musim dingin adalah duduk di depan perapian sambil berselimut wol dan menikmati secangkir teh jahe atau kayu manis. Kemudian membaca buku hingga tertidur dan terbangun tengah malam saat sinar bulan menimpa wajahku melalui jendela di atap.

وَالْأَنْعَامَ خَلَقَهَا لَكُمْ فِيهَا دِفْءٌ وَمَنَافِعُ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ “Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan.” (QS. An Nahl: 5)

"Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah. "