wood

22. Friday

Cerita resep 1: Kentang Jamur Panggang untuk Hari Kelabu

Sunyi dan kelabu. Tidak ada suara sama sekali sehingga aku bisa mendengar kesunyian itu sendiri. Di luar, salju masih turun perlahan seperti bubuk gula. Suhu yang semakin dingin menjadikan saljunya tidak basah seperti sebelumnya. Kubuka sedikit jendela dapur agar aku bisa mengeluarkan tangan untuk merasakan butiran-butiran lembut salju yang jatuh. Namun itu tidak bisa lama karena hawa dingin ikut menusuk telapak tanganku.

Setelah menutup jendela aku lalu memeriksa bahan pangan. Aku belum memutuskan akan memasak apa untuk makan siang hari ini. Kentang yang merupakan makanan pokokku selama di sini masih banyak tersedia. Mertua memberi kami beberapa karung kentang dari kebunnya. Tahun ini aku tidak menanam kentang, hanya menanam yang mudah, yang tidak membutuhkan perawatan rumit. Tanaman cabai yang bibitnya kubawa dari Medan sudah cukup menyita perhatian. Ya, tidak mudah ternyata menanam cabai di sini.

Saat kubuka lemari es, ada beberapa jamur yang masih kusimpan dalam kotak kecil dan saat kuperiksa masih segar. Daun selada dan timun juga di kotak yang lebih besar. Akhirnya kuputuskan kentang dan jamur akan menjadi makan siang kami kali ini, ditambah salad.

Kentang-kentang gemuk itu kusikat dibawah air mengalir. Jika punya kentang organik maka kita tidak perlu mengupasnya karena kulitnya mengandung nutrisi. Sambil menyikat kentang, di atas kompor kudidihkan air di panci pengukus. Setelah siap dibersihkan, empat buah kentang tadi kupotong-potong lalu kukukus hingga setengah matang. Selesai memotong kentang, aku mengiris tipis jamur yang ada.

Kentang dan jamur yang aku punya akan kupanggang dengan saus putih dan sedikit taburan keju. Sausnya mudah saja. Satu sendok makan tepung kentang kucampur dengan dua butir telur dan setengah cangkir kecil susu kelapa alias santan. Taburkan garam, pala bubuk, merica dan bawang putih goreng berbentuk bubuk. Masing-masing kutaburkan sedikit-sedikit. Kuambil whisk dari gantungan di dinding dan kuaduk-aduk sebentar semua bahan agar tercampur rata.

Aku tidak begitu menyukai produk susu termasuk keju, maka keju yang kuparut hanya sedikit. Benar-benar sedikit. Sekedar untuk menambah aroma dan cita rasa kentang panggangnya nanti. Oven tidak lupa kunyalakan agar sudah cukup panas saat kentang akan dipanggang. Dua ratus derajat celcius.

Ketika kentang yang dikukus sudah menjadi setengah matang, kuangkat dan kutata dalam loyang yang sudah kulapisi sedikit olesan minyak zaitun. Irisan jamur kutata di atas kentang. Tadi di lemari es saat aku membukanya lagi aku menemukan sedikit jagung dan akhirnya ikut kumasukkan ke dalam loyang. Setelah selesai baru kemudian kutuangi saus putihnya. Taburan dill dan rosemary kering kutaburkan terakhir setelah aku menaburkan keju parut. Kentang jamur pun siap dipanggang dalam oven yang sudah panas.

Tiga puluh menit kemudian bau harum kentang panggang bercampur aroma gurih santan dan rosemary memenuhi ruangan. Kumatikan oven sebelum mengeluarkan kentang panggang yang sekarang sudah berwarna cokelat keemasan itu.

Sembari memanggang, siapkan salad.

Bismillah. Waktu makan tiba. Salad sudah kusiapkan sembari menunggu kentang matang. Meja sudah ditata. Alhamdulillah masih bisa makan hari ini. Di luar masih kelabu dan dingin bertabur salju. Tapi kentang panggang cokelat keemasan cukup mencerahkan dapur kali ini.