wood

05. Monday

Musim Dingin Belum Mau Pulang

Siang sudah semakin panjang, bunga-bunga semakin banyak bermunculan, tapi ternyata musim dingin belum benar-benar pulang. Hari masih dingin dan salju tidak segan untuk turun kapan saja dia mau.

Hampir sepanjang Maret kami habiskan di dalam ruangan. Selain udara yang masih sangat dingin, angin juga cukup kencang. Suamiku bilang, jika temperatur kembali di bawah nol saat bunga apel dan cherry sudah mekar maka itu berarti tidak akan ada apel dan cherry tahun ini di kebun. Semoga itu tidak terjadi.

Ya, cuaca memang semakin tidak bisa ditebak. Entah kenapa bulan ini aku merasa sedih. Bukan hanya karena cuaca yang mendukung untuk bersedih tetapi banyak sekali kejadian yang membuatku down. Banyak anggota keluarga yang sedang sakit, teman yang ditimpa musibah, berita tentang teroris yang mengatasnamakan Islam dan bencana di tanah air yang sepertinya tidak kunjung usai serta lockdown yang berkepanjangan di sini. Aku hanya bisa berdo'a semoga Allah menguatkan kita semua dalam menjalani semua ujian yang sedang kita hadapi dan memberikan jalan keluar terbaik.

Saat matahari muncul, aku ke kebun untuk sedikit berolahraga dan berjemur. Juga untuk menjenguk bunga-bunga yang bertahan menghadapi bekunya udara. Snowdrop memang paling kuat. Mereka masih mekar di tengah tumpukan salju yang dingin dan angin yang kencang. Semoga kita bisa sekuat snowdrop. Kuat menghadapi berbagai terpaan ujian dalam hidup.

Kuat seperti snowdrop.